Tuesday, February 5, 2013

Rabu 06-02-2013 (TUJUAN MENGAMBIL RPL)

Tujuan saya mengambil jurusan RPL yaitu ingin menjadi seorang web design , untuk menuju cita-cita saya itu saya harus mengetahui aplikasi-aplikasi apa saja yang harus di buat untuk membuat design itu , saya akan sebut kan satu-persatu , kurang lebih nya saya mohon maaf ::

  • Demikian beberapa aspek dan prinsip yang digunakan Web Designer dalam membuat website, selebihnya merupakan ekspresi dari pembuat website itu sendiri yang terwujud dalam penggayaan penyusunan website.
Software-software pembuat suatu website
Desain : Untuk membuat desain suatu homepage biasanya para web designer dimulai dengan software ini sebagai tampilan sementara atau dalam membuat layout homepage.
  1. Adobe Photoshop : Desain berbasis titik ( bitmap )
  2. Adobe Image Ready : Memotong gambar-gambar ke dalam format html
  3. Adobe Illustrator : Desain berbasis vector
  4. CorelDraw : Desain berbasis vector
  5. Macromedia Freehand : Desain berbasis vector
Efek Desain : Hal ini dilakukan untuk menghidupkan desain yang telah kita rancang. Seperti menambah efek cahaya, textur dan manipulasi teks.
  1. Macromedia Firework : Efek teks
  2. Painter : Memberikan efek lukisan
  3. Ulead Photo Impact : Efek frame dan merancangan icon yang cantik.
  4. Plugins Photoshop : Seperti Andromeda, Alien Skin, Eye Candy, Kai’s Power Tool dan Xenofex juga sangat mendukung untuk memberi efek desain sewaktu anda mendesain layout homepage di Photoshop.
Animasi : Penambahan animasi perlu untuk membuat homepage agar kelihatan menarik dan hidup.
  1. 3D Studio Max : Untuk membuat objek dan animasi 3D.
  2. Gif Construction Set : Membuat animasi file gif
  3. Macromedia Flash : Menampilkan animasi berbasis vector yang berukuran kecil.
  4. Microsoft Gif Animator : Membuat animasi file gif
  5. Swift 3D : Merancang animasi 3D dengan format file FLASH.
  6. Swish : Membuat berbagai macam efek text dengan format file FLASH.
  7. Ulead Cool 3D : Membuat animasi efek text 3D.
Web Editor : Menyatukan keseluruhan gambar dan tata letak desain, animasi, mengisi halaman web dengan teks dan sedikit bahasa script.
  1. Alaire Homesite
  2. Cold Fusion
  3. Microsoft Frontpage
  4. Macromedia Dreamweaver
  5. Net Object Fusion
Programming : Hal ini dilakukan setelah sebagian besar desain homepage telah rampung. Programming bertugas sebagai akses database, form isian dan membuat web lebih interaktif. Contoh : Membuat guestbook, Form isian, Forum, Chatting, Portal, Lelang dan Iklanbaris.
  1. ASP ( Active Server Page )
  2. Borland Delphy
  3. CGI ( Common Gateway Interface )
  4. PHP
  5. Perl
Upload : File html kita perlu di letakkan ( upload ) di suatu tempat ( hosting ) agar orang di seluruh dunia dapat melihat homepage kita.
  1. Bullet FTP
  2. Cute FTP
  3. WS-FTP
  4. Macromedia Dreamweaver : dengan fasilitas Site FTP
  5. Microsoft Frontpage : dengan fasilitas Publish
Sound Editor : Homepage kita belum hidup tanpa musik. Untuk mengedit file midi atau wav, perlu alat khusus untuk itu.
  1. Sound Forge : Mengedit dan menambah efek file yang berformat mp3 dan wav.
  2. Cakewalk : Mengedit dan menambah efek untuk file yang berformat midi
Banyak sekali memang software untuk membuat suatu homepage dan kita tidak perlu mempelajari semua software tersebut di atas. Tapi untuk mempermudah, bagi pemula lebih baik dimulai terlebih dulu dengan mempelajari software Microsoft Frontpage atau Macromedia Dreamweaver agar lebih mengenal aturan-aturan membuat homepage dan mengenal bahasa html. Setelah itu baru Adobe Photoshop yang dipakai kebanyakan para desainer.

Dan berikut adalah langkah-langkah nya ::

  •  Berikut ini adalah proses secara umum yang dilakukan kebanyakan profesi web di Indonesia untuk membuat web.
  1. Membuat Sketsa Design
    Desainer bisa saja menuangkan ide dalam membuat interface suatu homepage dalam bentuk sketsa di kertas terlebih dahulu. Untuk kebanyakan orang biasanya langkah ini dilewatkan dan langsung pada langkah membuat layout desain dengan menggunakan software.
  2. Membuat Layout Design
    Setelah sketsa jadi, untuk memperhalus sketsa design menggunakan software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Macromedia Fireworks, Macromedia Flash atau Macromedia Freehand.
  3. Membagi Gambar Menjadi potongan Kecil-Kecil
    Setelah layout desain jadi, File gambar tersebut dipecah menjadi potongan kecil-kecil untuk meng-optimize waktu download Untuk melakukan hal tersebut bisa menggunakan software seperti Adobe Image Ready atau Macromedia Fireworks. Langkah ini bisa dilewatkan apabila ukuran gambar tidak terlalu besar.
  4. Membuat Animasi
    Animasi diperlukan untuk menghidupkan homepage agar menarik pengunjung. Macromedia Flash dan Gif Construction Set dapat digunakan untuk melakukan hal tersebut.
  5. Membuat HTML
    Untuk merapikan layout desain seperti menempatkan tombol dan gambar, menambah text, meng-edit script HTML, membuat layout form ke dalam format HTML. Untuk itu bisa menggunakan software HTML Editor seperti Macromedia Dreamweaver, Microsoft Front Page dan Allaire Homesite.
  6. Programming dan Script
    Untuk website e-commerce, iklan baris, lelang, database, membuat buku tamu, counter dan forum diskusi, file HTML perlu programming untuk aktivitas semacam itu. Programming dan script ini bisa dibuat dengan menggunakan ASP, PHP, Borland Delphi, CGI, dan Visual Basic.
  7. Evaluasi atau Test
    Setelah situs selesai dibuat, sangatlah perlu untuk melakukan test atau evaluasi apakah link-link yang ada sudah berjalan dengan benar dan bukan broken link (link yang salah target atau tidak target)
  8. Upload HTML
    Setelah file telah menjadi HTML beserta gambar dan scriptnya, maka perlu mengupload file-file tersebut ke hosting agar semua orang didunia dapat mengakses halaman HTML kita. Macromedia Dreamweaver dengan fasilitas site FTP dan Microsoft Frontpage dengan Publishnya telah menyediakan fasilitas upload ini, atau dapat menggunakan software seperti WS-FTP, Cute FTP dan Bullet FTP.
  9. Promosi Homepage
    Setelah file-file di-upload, langkah terakhir adalah mempromosikan situs di search engine yanng ada seperti www.yahoo.com, www.google.com, www.altavista.com dan sebagainya, agar suatu ketika user mencari alamat situs kita akan ditemukan pada database server search engine yang bersangkutan.

Tutorial Design Website

Sering kita temui website yang tipikal: “Welcome to my homepage,” animasi e-mail, background dengan tulisan miring (diagonal), animasi garis pembatas, tabel dengan border tiga-dimesi dan lain-lain. Hal ini terjadi akibat dari fasilitas Template yang disediakan oleh software pembuat web seperti: FrontpageT, Corel WebDesignerT, dan sebagainya yang ditujukan untuk mempermudah penggunanya dalam membangun website.
Jika anda puas dengan hasil kerja anda membangun website dengan fasilitas template, sudahlah cukup sampai disini. Tetapi jika anda tidak puas dengan apa yang anda buat, dan anda merasa ingin lebih baik, maka anda perlu mengetahui bagaimana Web Designer membangun suatu Website, terlepas anda punya bakat seni atau tidak.
  1. Unik : Dalam membuat karya apapun seorang designer mempunyai kesadaran untuk tidak meniru atau menggunakan karya orang lain. Begitu pula seorang Web Designer harus mempunyai budaya malu untuk menggunakan icon, animasi, button, dll, yang telah digunakan atau dibuat oleh orang lain.
  2. Komposisi : Seorang Web Designer selalu memperhatikan komposisi warna yang akan digunakan dalam website yang dibuatnya. Pergunakan selalu Palette 216 WebColor, yang dapat diperoleh dari Adobe.com, hal ini untuk mencegah terjadinya dither pada image yang berformat GIF. Dalam membangun website suatu perusahaan, Web Designer selalu menyesuaikan warna yang digunakan dengan Corporate Color perusahaan tersebut. Sebagai contoh: Telkom Corporate Color-nya adalah biru, Coca-Cola : merah dan putih, Standard-Chartered : hijau dan biru, dsb. Untuk kemudian warna-warna tadi digunakan sebagai warna dominan atau sebagai elemen pendukung (garis, background, button, dsb).
  3. Simple : Web Designer banyak yang menggunakan prinsip “Keep it Simple”, hal ini ditujukan agar tampilan website tersebut terlihat rapi, bersih dan juga informatif.
  4. Semiotik : Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Dalam hal ini diharapkan dengan melihat tanda atau gambar, user/ audience dapat dengan mudah dan cepat mengerti. Sebagai contoh: Jangan membuat gambar/image yang berkesan tombol, padahal itu bukan tombol/ link.
  5. Ergonomis : Web Designer selalu memperhatikan aspek ergonomi. Ergonomi disini adalah dalam hal kenyamanan user dalam membaca dan kecepatan user dalam menelusuri website tersebut. Web Designer memilih ukuran Fonts yang tepat sehingga mudah dibaca, Web Designer menempatkan link sedemikian rupa sehingga mudah dan cepat untuk di akses dan lebih penting lagi adalah Informatif.
  6. Fokus : Tentukan hirarki prioritas dari pesan yang akan disampaikan, misalnya: Judul harus besar, tetapi jangan sampai akhirnya akan konflik dengan subjudul yang berukuran hampir sama. Hal ini akan membingungkan user/audience untuk menentukan pesan mana yang harus lebih dahulu dibaca/ dilihat.
  7. Konsisten : Tentukan font apa yang akan digunakan sebagai Body-text, Judul, Sub Judul dan sebagainya, sehingga website tersebut akan terlihat disiplin dan rapi. Sesuaikan jenis huruf yang digunakan dengan misi dan visi website tersebut, misalnya: hindari menggunakan font Comic dalam membangun website suatu perusahaan resmi.

0 comments:

Post a Comment